Gelap, telah lama menyelimuti malam.
Rasa kantuk tak terbendung lagi.
Tapi mata tak juga terpejamkan.
Pikiran pun tak terlepas, masih terisi tentang dia.
Ini telah berlangsung lama.
Bukan sehari dua hari.
Tapi setiap hari.
Semenjak tragedi itu...
Lelah, terus mendayung bahtera.
Yang tersesat, di lautan hati tak bertepi.
Pilu, sendiri mengais sepi.
Tak seindah waktu itu.
Saat dia masih menghiasi hidupku.
Ahh, biarlah.
Tak ada cara lagi, yang bisa untuk diujicobakan.
Tetap bersabar, menguras habis 40 hari yang dijanjikan itu.
Semoga, seiring berjalannya waktu yang tersisa.
Tuhan kan tunjukkan kuasanya.
Sehingga dia, yang sedang tak sadarkan diri.
Kembali ke pribadinya semula.
Perlahan tersadarkan.
Dan terlepas dari pengaruh gaib itu...
Bandar Lampung, 12 Januari 2014