Rasa jenuh itu, kini mulai hadir.
Bersemayam diam dalam takdir.
Sesal, tak seharusnya terjadi.
Biarlah terkubur bersama mimpi.
Sadar atau tak sadar.
Dia tetaplah dia.
Kisah yang mulai pudar.
Hanyalah kenangan lama.
Jenuh...
Kau utuh sarangi tubuh.
Bosan...
Kau harapan tak berkesan.
Sekarang, besok dan lusa.
Haruskah selalu hantui mimpi.
Meski cinta tetaplah cinta.
Jenuh, yang kini iringi sepi..
Quatrain (Sajak 4 Seuntai) _ Aliran Puisi Baru
Bandar Lampung, 25 Januari 2014.
Bersemayam diam dalam takdir.
Sesal, tak seharusnya terjadi.
Biarlah terkubur bersama mimpi.
Sadar atau tak sadar.
Dia tetaplah dia.
Kisah yang mulai pudar.
Hanyalah kenangan lama.
Jenuh...
Kau utuh sarangi tubuh.
Bosan...
Kau harapan tak berkesan.
Sekarang, besok dan lusa.
Haruskah selalu hantui mimpi.
Meski cinta tetaplah cinta.
Jenuh, yang kini iringi sepi..
Quatrain (Sajak 4 Seuntai) _ Aliran Puisi Baru
Bandar Lampung, 25 Januari 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar