Tak ubah bermain catur.
Cinta, terkadang buta.
Bertahan dalam tarik ulur.
Dunia, serasa beda.
Benteng, kuda, dan menteri.
Bidak catur yang sejajar.
Layaknya cinta berbuah benci.
Siluet dirimu, yang tak sadar.
Seharusnya tak dipungkiri.
Ratu putih, kini telah tiada.
Cinta, seakan kembali.
Dari hati yang berbeda.
Cinta, bidak catur strategi.
Seperti pion kalahkan raja.
Berharap ini, bukanlah mimpi.
Karna cintamu, yang kudamba...
Quatrain (Sajak 4 Seuntai) _ Aliran Puisi Baru.
Bandar Lampung, 19 Januari 2014.
Cinta, terkadang buta.
Bertahan dalam tarik ulur.
Dunia, serasa beda.
Benteng, kuda, dan menteri.
Bidak catur yang sejajar.
Layaknya cinta berbuah benci.
Siluet dirimu, yang tak sadar.
Seharusnya tak dipungkiri.
Ratu putih, kini telah tiada.
Cinta, seakan kembali.
Dari hati yang berbeda.
Cinta, bidak catur strategi.
Seperti pion kalahkan raja.
Berharap ini, bukanlah mimpi.
Karna cintamu, yang kudamba...
Quatrain (Sajak 4 Seuntai) _ Aliran Puisi Baru.
Bandar Lampung, 19 Januari 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar