Rabu, 03 Desember 2014

SEBUAH PERTEMUAN PILU (AIRA ATLANTIS "Tak Sadar Part LX")

Satu hari sebelum lebaran haji.
Kita bertemu menepati janji.
Di sebuah komplek pariwisata.
Dengan air terjun yang membelalakkan mata.

Sebuah pertemuan pilu.
Penyebab tragedi masa lalu.
Saat suasana terasa nyaman.
Kau terseret lepas dari genggaman.

Seketika suaramu terbungkam.
Dalam kesakitan yang mencekam.
Dengan mata yang terpicing.
Tergeletak di bebatuan runcing.

Antara sadar dan tak sadar.
Senyum indah perlahan pudar.
Berganti duka datang menyelimuti.
Ketentraman jiwa pujaan hati.


Quatrain _ Sajak 4 Seuntai.

Krui Selatan, 02 Desember 2014.

Senin, 01 Desember 2014

ANDAI AKU DAPAT MEMUTAR WAKTU (AIRA ATLANTIS "Tak Sadar Part LIX")

Kita telah lama terpisah.
Sehingga aku terus dirundung resah.
Tak lagi dapat merasakan.
Keindahan cinta yang tak mungkin terlupakan.

Andai aku dapat memutar waktu.
Aku ingin kembali ke masa itu.
Agar engkau dapat terhindar.
Dari tragedi yang membuatmu tak sadar.

Meskipun dirimu tak lagi sempurna.
Namun engkau tetap bermakna.
Jauh di lubuk hati.
Hingga aku mati.


Quatrain _ Sajak 4 Seuntai.

Krui Selatan, 01 Desember 2014.

Minggu, 09 November 2014

INGIN SEGERA KUAKHIRI SEPI (Aira Atlantis "Tak Sadar Part LVIII")

Ingin segera kuakhiri sepi.
Agar tak lagi menghantui mimpi.
Secepatnya kau harus sadar.
Agar cintaku kembali bersandar.

Lebih dari seribu diksi.
Telah ku rajut dalam rangkaian puisi.
Tetapi percuma saja.
Kau semakin terlelap di pelukan senja.


Quatrain _ Sajak 4 Seuntai.

Krui Selatan, 18 Oktober 2014.

KENANGAN PENUH PILU (Aira Atlantis "Tak Sadar Part LVII")

Dari caramu bercanda.
Itu yang membuatmu beda.
Sehingga aku tak pernah jemu.
Menikmati manisnya senyummu.

Semua itu hanyalah masalalu.
Kenangan penuh pilu.
Tetap rapat tersimpan.
Dalam sisa kehidupan.

Kau adalah pelipur lara.
Yang kini membuatku terpenjara.
Oh, Putri Bermata Bundar.
Genap setahun kau tak sadar.


Quatrain _ Sajak 4 Seuntai.

Krui Selatan, 16 Oktober 2014.

HARUSKAH SAMPAI SERIBU HARI? (Aira Atlantis "Tak Sadar Part LVI")

Rinduku yang menggebu.
Beterbangan bagai debu.
Meninggalkan relung asmara.
Yang telah lama terpenjara.

Cintaku yang seputih salju.
Terpukul mundur sebelum maju.
Menyaksikan kau tetap terbaring.
Dalam aliran cinta yang mengering.

Haruskah sampai seribu hari.
Kau tetap diam tak sadar diri.
Semenjak setahun yang lalu.
Saat kisah kita berubah pilu.


Quatrain _ Sajak 4 Seuntai.

Krui Selatan, 01 Oktober 2014.

Senin, 08 September 2014

CINTA TAK MUNGKIN TERGANTIKAN (AIRA ATLANTIS "Tak Sadar Part LV")

Jalan hidupku kembali semu.
Setelah aku tak lagi bersamamu.
Kenangan telah terkubur lama.
Bersama pudarnya cinta yang ternama.

Dalam hatiku yang buntu.
Selalu kupercayakan itu.
Cinta tak mungkin tergantikan.
Dan kau tak mungkin dapat kulupakan.

Kuakui, semua telah pudar.
Pada saat kau tak lagi sadar.
Tetapi aku selalu bermimpi.
Kau datang mengusir sepi.


Quatrain _ Sajak 4 Seuntai.

Krui Selatan, 29 Agustus 2014.

Minggu, 20 Juli 2014

MOVIE AIRA ATLANTIS STAGE VI

Meskipun masa lalu adalah masa lalu dan masa depan pun akan menjadi masa lalu. Kisahmu kisahku kisah kita, tak akan pernah ku ubah.

Putri Bermata Bundar, kau tetaplah Lotus, Mawar Merekahku yang kini layu di ujung mimpi. Impianmu impianku impian kita, hanya tinggal SEPENGGAL KENANGAN YANG HILANG, yang telah ku sulam indah dalam larik-larik puisi.

AIRA tetaplah Air dan Udara. Dua sumber dari empat sumber kehidupan. Begitu juga dengan ATLANTIS, Peradaban cinta yang telah hilang musnah dalam sekejap mata. Segelintir kisah pilu yang akan tetap lahir dan menitis.

REKAMAN DIARY SENJA telah ku putar ulang. Dan SEJUMPUT KABUT MASA LALU akan tetap menjadi Oktober Kelabu. Karena DUA HARI SETELAH SABTU, air terjun berhias batu. Di situlah PUJANGGA PAHOCI berlumuran darah. DALAM SEBUAH PERTEMUAN. Mengukir duka rasa haru. Akhir dari perjumpaan. Awal dari cerita baru!