Sekejap, dia tertidur lelap.
Terkatung-katung di lautan mimpi.
Berharap, aku terus berharap.
Meski tak mampu mengusir sepi.
Sekejap, dia tak sadar diri.
Mengalir deras air mata cinta.
Hanya sesalku yang terpatri.
Tak mampu berkata-kata.
Sekejap, dia nodai cinta.
Ikuti tarikan takdir yang menerpa.
Sekejap, hatinya tersita.
Aku terdiam, tak lakukan apa-apa...
Quatrain (Sajak 4 Seuntai) _ Aliran Puisi Baru
Bandar Lampung, 30 Januari 2014
Terkatung-katung di lautan mimpi.
Berharap, aku terus berharap.
Meski tak mampu mengusir sepi.
Sekejap, dia tak sadar diri.
Mengalir deras air mata cinta.
Hanya sesalku yang terpatri.
Tak mampu berkata-kata.
Sekejap, dia nodai cinta.
Ikuti tarikan takdir yang menerpa.
Sekejap, hatinya tersita.
Aku terdiam, tak lakukan apa-apa...
Quatrain (Sajak 4 Seuntai) _ Aliran Puisi Baru
Bandar Lampung, 30 Januari 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar