Wajah tak lagi tergenangi air mata.
Banjir tangis pun telah berlalu dan mengering.
Yang tertinggal hanyalah bingkai cerita.
Sepetak kisah yang tak lagi penting.
Guratan sendu, yang dulu membelenggu.
Perlahan menguapkan aliran rindu.
Wasiat, warisan ilusi hati.
Yang perlahan sedang kutapaki.
Tersenyum, tersipu, tertawa bahagia.
Itu yang harus kuraih lagi.
Sebelum semuanya terlambat.
Secepatnya harus kembali kudapat.
Rona wajah-wajah baru.
Coba menghiasi dalam pencarianku.
Cukup bersabar, kau tak juga tersadar.
Ma'afkan aku, ini jalanku...
Bandar Lampung, 01 Februari 2014.
Banjir tangis pun telah berlalu dan mengering.
Yang tertinggal hanyalah bingkai cerita.
Sepetak kisah yang tak lagi penting.
Guratan sendu, yang dulu membelenggu.
Perlahan menguapkan aliran rindu.
Wasiat, warisan ilusi hati.
Yang perlahan sedang kutapaki.
Tersenyum, tersipu, tertawa bahagia.
Itu yang harus kuraih lagi.
Sebelum semuanya terlambat.
Secepatnya harus kembali kudapat.
Rona wajah-wajah baru.
Coba menghiasi dalam pencarianku.
Cukup bersabar, kau tak juga tersadar.
Ma'afkan aku, ini jalanku...
Bandar Lampung, 01 Februari 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar