Rabu, 19 Februari 2014

PUJANGGA PAHOCI (Tak Sadar Part XXVIII)

Jemari kaki tapaki tanah.
Gontai langkah penuh rintang.
Pujangga cinta bersimbah darah.
Sang pahoci yang meradang.

Jemari kaki hentikan gerak.
Pandangan buram dan memudar.
Pujangga cinta tak dapat mengelak.
Pahoci terdiam dalam tak sadar.

Jemari kaki kembali berlari.
Selingi langkah penuh harap.
Pujangga cinta tak dapat sesali.
Pahoci lenyap dalam dekap.


Quatrain (Sajak 4 Seuntai) _ Aliran Puisi Baru

Bandar Lampung, 03 Februari 2014.

Tidak ada komentar: