Senin, 08 Juni 2015

MARAKNYA PENERBIT ONLINE DAN LANGKAH MUDAH MENDIRIKAN LEMBAGA PENERBITAN

Di tahun 2015 ini, tidak asing lagi jika kita mendengar istilah penerbit buku sastra indie yang beroperasi secara online. Penerbit indie tersebut tersebar di berbagai jejaring sosial; mulai dari facebook (fans page maupun grup), twitter, instagram, BBM, maupun website (blogspot dan sejenisnya). Tetapi yang paling banyak adalah melalui facebook. Biasanya setiap komunitas sastra memiliki lembaga penerbitan sendiri, yang tujuannya tidak lain untuk memfasilitasi anggota komunitasnya dalam membukukan dan menerbitkan hasil coretannya baik berupa cerpen, puisi, novel, cermin, dan lain sebagainya.

Maraknya penerbit online tersebut bukan baru terjadi di tahun 2015 saja. Dari tahun-tahun sebelumnya memang penerbit online sudah mulai menjamur. Apa lagi mendirikan sebuah lembaga penerbitan terbilang mudah dan praktis (bagi yang sudah berpengalaman).

Langkah-langkah yang harus dan wajib dipersiapkan seseorang atau sekelompok orang yang ingin mendirikan lembaga penerbitan, antara lain adalah sebagai berikut:


1. Kelengkapan Lembaga Penerbitan

Kelengkapan lembaga penerbitan meliputi:
a. Pemilihan nama lembaga penerbitan yang memiliki nilai jual. Dalam artian, pemilihan nama mempunyai nilai plus tersendiri bagi penulis yang ingin menerbitkan buku kepada lembaga penerbitan tersebut.

b. Pemilihan logo lembaga penerbitan yang menjadi ciri khas yang tidak dimiliki lembaga penerbitan lainnya.

c. Pembentukan tim design grafis yang menangani editing, layout, tata letak, maupun men-design cover buku yang akan diterbitkan.


2. Survei Lapangan dan Persiapan Lanjutan

Survei lapangan dan persiapan lanjutan yang harus dan wajib dilakukan bagi yang baru ingin merintis dan mendirikan lembaga penerbitan di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Mencari Kantor Notaris dan P.P.A.T. dengan tarif murah (Rp 500.000,- hingga Rp. 5.000.000,-) yang dapat memberikan Akta Notaris pendirian lembaga penerbitan baik berupa Unit Dagang (UD) untuk 1 orang owner, Commanditaire Vennontschap (CV) untuk minimal 2 orang owner, maupun Perseroan Terbatas (PT) untuk sekelompok orang.

b. Mencari tahu bagaimana cara mendaftarkan lembaga penerbitan yang telah memiliki akta notaris (legalitas hukum) ke Tim ISBN Perpustakaan Nasional Jakarta untuk mempermudah dalam mengurus pengajuan ISBN (International Standard Book Number) sebagai nomor resmi buku yang terdaftar di Perpustakaan Nasional Jakarta.

c. Memilih percetakan yang murah tetapi berkualitas. Terutama dapat diajak kerja sama. Mengingat buku yang nanti akan dicetak adalah Print On Demand. Yaitu buku akan dicetak sesuai dengan waktu dan banyaknya pesanan.

d. Memilih jasa pengiriman buku yang murah tetapi cepat sampai ke alamat tujuan. Dengan begitu biaya ongkos kirim tidak akan memberatkan calon pemesan buku.


3. Promosi

Setelah kita memiliki Akta Notaris pendirian lembaga penerbitan dan nama lembaga penerbitan telah resmi terdaftar sebagai penerbit di Perpustakaan Nasional Jakarta. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Promosi nama penerbitan sekaligus menyelenggarakan event kepenulisan online dengan reward yang fantastis dengan tujuan untuk mencari nama agar dapat dikenal luas oleh para penulis online.

b. Membuka paket penerbitan murah meriah tetapi berkualitas. Dalam artian bersaing secara sehat dengan penerbit online lainnya yang mematok harga di atas rata-rata.

c. Membuka program-program kerja baru dalam grup-grup komunitas online yang berada di bawah naungan lembaga penerbitan.


4. Menggapai Impian

Setelah poin 1, 2, dan 3 terlaksana dengan atau tanpa hambatan. Tinggal waktunya untuk menggapai impian. Menjadi seorang owner dari lembaga penerbitan yang dapat mewujudkan impian banyak orang adalah perbuatan yang mulia. Apa lagi jika tujuan utama dari pendirian lembaga penerbitan tidak lain untuk mewujudkan impian bersama. Titik puncak inilah yang dianggap sebagai waktunya untuk menggapai impian. Impian pribadi maupun impian bersama.


Nb:
Coretan di atas merupakan pengalaman-pengalaman pribadi penulis. Sehingga penulis dapat berbagi secara rinci mengenai langkah mudah mendirikan lembaga penerbitan buku sastra indie secara online melalui jejaring sosial. Semoga coretan ini dapat bermanfaat dan menjadi bahan acuan untuk pembaca khususnya yang ingin mendirikan lembaga penerbitan.


Di bawah ini sekilas tentang lembaga penerbitan yang dikelola oleh penulis. Semoga bermanfaat.

AIRA ATLANTIS PUBLISHING
Aira Atlantis Publishing adalah Lembaga Penerbitan Buku Indie yang berada di bawah naungan CV. Aira Atlantis Publishing. Tujuan utama Aira Atlantis Publishing tidak lain adalah agar Sajak Transenden tetap lestari dan Aliran Puisi Baru mempunyai dasar hukum yang valid dan legal berdasarkan Akta Notaris yang berlaku di Indonesia.

CV. Aira Atlantis Publishing telah terdaftar di Kantor Notaris & P.P.A.T. Kota Bandar Lampung pimpinan Bapak FAHRUL ROZI, S.H., pada hari Kamis, 02 April 2015 dan telah didaftarkan di dalam buku daftar kepaniteraan Pengadilan Negeri Kelas I Tanjung Karang di Teluk Betung di bawah nomor 262 pada hari Senin, 06 April 2015.

Pada hari Senin, 20 April 2015; Aira Atlantis Publishing (CV) telah resmi terdaftar sebagai PENERBIT di Perpustakaan Nasional Jakarta, Jalan Salemba Raya 28 A Kotak Pos 3624 Jakarta 10002 - Indonesia.

Sekretariat pusat Aira Atlantis Publishing berada di Jalan Pulau Sangiang Nomor 53 A Rt. 003 Lk. II Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung, Kode Pos 35131 dengan Nomor Telepon: 085768486608 dan 082306831122. Sementara sekretariat cabang berada di Jalan Lintas Barat Nomor 36 Desa Lintik Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung, Kode Pos 34874 dengan Nomor Telepon 085669966992 dan 082376736767.

Buku yang pernah dan akan diterbitkan oleh Aira Atlantis Publishing adalah:
1. Antologi puisi tunggal Tragedi Cinta AIRA ATLANTIS Season 1: Trilogi Puisi "Sepenggal Kenangan yang Hilang" (terbit Mei 2015).
2. Antologi puisi bersama Tragedi Cinta AIRA ATLANTIS Season 2: Trilogi Puisi "Sepenggal Kenangan yang Hilang" (terbit Juni 2015).
3. Antologi puisi bersama Layakkah Aku Jadi Penghuni Surga? Trilogi Puisi "Doa Sang Pendosa" Season 1 (planning Juli 2015).
4. Sejarah dan Konsep Aliran Puisi Baru (planning Juli 2015).
5. Antologi puisi tunggal Diary Sajak Kehidupan (planning Agustus 2015).
(buku-buku terbitan Aira Atlantis Publishing dapat dicek secara online melalui isbn.pnri.go.id).



Jajaran kepengurusan lembaga penerbitan Aira Atlantis Publishing meliputi:
Direktur Utama: Edi Saputra, S.Pd. dengan nama pena Elank Tak Bersayap, berdomisili di Sukarame - Kota Bandar Lampung.
Wakil Direktur: Bagus Irawan, S.Pd. dengan nama pena Dent Baguz, berdomisili di Teluk Betung - Kota Bandar Lampung.
Pesero Komanditer: Andri Ahmad, S.Pd. dengan nama pena Pangeran KIPULA, berdomisili di Krui - Pesisir Barat Lampung.

Bandar Lampung, 07 Juni 2015
Penulis,

Edi Saputra, S.Pd. (Elank Tak Bersayap).

Tidak ada komentar: